Kamis, 04 Juli 2019

MACAM-MACAM KARYA SENI DI JAKARTA


  1. MURAL

Mural berasal dari bahasa latin yaitu dari kata “Murus” yang berarti dinding. Secara luar Mural berarti menggambar atau melukis di atas media dinding, tembok, atau media luas lainnya yang bersifat permanen. Mural sudah ada sejak jaman dulu. Mural sudah ada sejak 31.500 tahun lalu pada masa prasejarah. Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa prasejarah belum ada cat).
Pada masa prasejarah, negara yang paling banyak memiliki lukisan dinding atau mural tidak lain yaitu Prancis. Salah satu mural atau lukisan dinding yang paling terkenal pada saat itu yaitu mural karya Pablo Picasso.
Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan Guernica atau Guernica y Luno. Mural ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa perang sipil di Spanyol pada tahun 1937.
Tujuan dibuatnya mural ini yaitu untuk memperingati peristiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil dimana kebanyakan diantara mereka yaitu masyarakat Spanyol.

Di Indonesia, khususnya kota Jakarta, karya seni mural kini banyak digemari oleh peseni. Mereka menumpahkan karya mereka pada dinding-dinding jalan dengan profesional dan indah. Terkadang gambar yang dituangkan memiliki makna yang dalam.
Karya seni Mural sendiri sempat menghiasi dan meramaikan suasana jalanan disepanjang jalan beberapa tempat dijakarta saat sedang maraknya acara asian games berlangsung. Setiap sudut tembok jalan, dihiasi oleh karya seni Mural yang indah dan penuh dengan makna.




2. The Irony of Ruralism
Sembilan panel kanvas dan pagar baja, menggunakan medium acrylic dan drawing pen. Sebuah karya dari Eddy Susanto
Pelukis asal Yogyakarta ini mengobservasi jika dalam 10 tahun terakhir, banyak penduduk yang membeli tanah dan properti di daerah pedesaan hanya demi investasi. Kadang, rumah tersebut tidak ditempati atau penghuninya membawa budaya perkotaan yang mengurangi interaksi antar penduduk. Tingkat keramahan penduduk pedesaan yang selama ini terkenal luas telah jauh berkurang, membuat arti tinggal di daerah pedesaan menjadi hilang karena tak ada lagi kata gotong royong.


3.    Standing Up in the Market Barrels
Patung berbahan polyester resin dengan teknik auto paint. Sebuah karya dari peseni Uji 'Hahan' Handoko. Ini menarik perhatian.
Namanya sudah sering terdengar di dunia seni kontemporer karena keunikan menyatukan realisme antara high art dan low art. Meski sering kali Hahan mengambil referensi jenaka dari kejadian yang terjadi dalam dunia modern seperti musik dan film, kali ini ia menyampaikan kritiknya pada lingkungan pasar seni rupa yang berisi institusi termasuk galeri, balai lelang, dan kurator yang memberi label harga pada pelaku seni.




4.      Square Circle Series
Kanvas dengan media campuran adalah sebuah karya dari peseni Kemal Ezedine
Setelah memutuskan untuk tinggal dan bekerja di Bali, karyanya kini banyak terpengaruh budaya Pulau Dewata. Ia juga merupakan salah satu pendiri Neo Pitamaha, sebuah grup yang berekspresi melalui lukisan dan gambar-gambar dengan infusi budaya Bali. Untuk Art Jakarta 2018, Kemal mengetengahkan isu larangan menggambar sosok makhluk hidup dalam seni Islam. Ia mencoba memunculkan jembatan antara abstraksi dan sejarah.

Artikel Oleh : Sartika Yuni Sembiring 1364190057


PIKNIK DI LAPANGAN BANTENG


Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-492 Jakarta, hadir berbagai acara menarik. Salah satunya Semasa Piknik dan Pasar Raia Keliling Volume 2 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.




Acara kolaborasi Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pemprov DKI serta organisasi nirlaba Sadari dan Semasa ini digelar selama dua hari, mulai 22-23 Juni 2019. Gunawan Lo selaku Co Founder Semasa mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah menggelar acara serupa di Kota Tua dan mendapat sambutan yang baik dari kalangan milenial.
Dan kali ini kita diajak langsung oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan event di Lapangan Banteng,  sekalian memeriahkan ulang tahun Jakarta. Kita lihat venue-nya kali cocok untuk piknik, jadi tercetuslah Semasa Piknik."



Sekelompok anak muda terlihat asyik memainkan ukulele dan drum elektrik sambil menyanyikan lagu-lagu keroncong dan popular di bawah pepohonan rindang. Music performance tersebut disaksikan anak-anak muda lainnya yang dengan santainya berdiri mengelilingi dan lesehan sambil makan dan minum di halaman rumput.


Sementara tidak jauh dari tempat mereka berkumpul terlihat antrian anak muda membeli makanan, minuman, barang kerajinan dan produk fesyen di booth penjualan yang pedagangnya juga anak-anak muda.
Dengan tertib mereka mengantri di depan booth makanan dan minuman serta berkerumun di depan meja penjual kerajinan dan fesyen yang terlihat penuh sesak.
 Dalam bazar kreatif ini, hadir sejumlah pelaku industri fesyen, kuliner hingga barang kerajinan unik. Acara ini dibuka mulai pukul 10.00 - 18.30 WIB dan gratis untuk umum.


Artikel oleh : Catur yuliani 1664190267


Event HUT Jakarta ke 492 di Lapangan Banteng


Menyambut hari jadi Jakarta ke 492, Bapak Edy Junaedi selaku kepala dinas kebudayaan dan pariwisata membuat suatu bazar kreatif kesenian yang berlangsung di lapangan banteng selama 2 hari yaitu tanggal 22 – 23 juni 2019. Ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT Jakata ke 492.


            Ada pun banyak berbagai macam kegiatan dan bazar kreatif yang di selenggarakan di lapangan banteng tersebut. Karya  instalasi turut di pamerkan dari mulai anting handmade, tas dan topi handmade, baju-baju gerage sale, hiasan rumah, serta makanan dan minuman yang lagi hits di zaman ini. Tak hanya itu saja pengunjung pun bisa menikmati suasana saat berlangsung dengan berpiknik ria bersama teman atau keluarga sambil bersantai menikmati bergama kuliner. Dan banyak juga yang pengunjung memanfaat moment event ini dengan mengabadikan nya dengan berfoto-foto.

            Event ini sangat ramai di kunjungi selama 2 hari, itu berarti menandakan banyak orang-orang yang antusias untuk meramaikan event ini. Banyak berbagai kalangan yang datang ke event ini, dari mulai yang suka fashion, suka makanan , suka barang-barang kerajinan tangan dan terutama yang suka diskon. Karna ada gerage sale berupa baju, celana dan sepatu yang bisa mereka dapatkan dengan harga 15-50 ribu. Event ini di selenggarakan selama 2 hari dari 22-23 juni pukul 10 pagi sampai 6 sore.




Artikel Oleh : yessica natasya 1664190010

Kesenian Handmade

Kesenian Handmade


Jakarta Creative Night atau Pasar Kreatif Jakarta yang diselenggarakan di Lapangan Banteng juga memperkenalkan berbagai macam kegiatan bazar, salah satunya adalah memperkenalkan kesenian buatan tangan atau handmade. 


handmade yg dipamerkan seperti anting, kalung, gelang, cincin, kerudung, tas, topi, baju, hiasan rumah seperti bunga hias, dan aksesoris lainnya. 


Tak hanya itu kesenian buatan tangan lainnya meliputi peralatan rumah tangga, contohnya piring dan gelas yang dibuat dengan berbagai bentuk dan motif yang unik. 

Kesenian handmade tersebut dijual dengan harga yg relatif terjangkau dan disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Tak perlu kawatir, meskipun ramah dikantong, tetapi kesenian handmade yg dijual tak perlu diragukan karena memiliki kualitas yang sangat baik.


Kegiatan bazar kesenian handmade ini tak hanya bertujuan sebagai kegiatan perjualan, tetapi juga sebagai kegiatan untuk memperkenalkan kesenian buatan tangan. memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa di Indonesia masih terdapat orang-orang mempunyai kreatifitas dalam hal kesenian. Terutama kesenian buatan tangan atau handmade.


Dengan begitu pengunjung yang datang tak hanya melakukan piknik bersama keluarga, tetapi juga menambah wawasan tentang seperti apa kerajinan tangan yang dapat masyarakat ciptakan dengan kemampuan mereka sendiri. Sehingga kesenian tersebut diharapkan dapat merambah ke pelosok Jakarta hingga pelosok Indonesia.


Artikel Oleh : Dwi Andriani 1664190149