- MURAL
Mural berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
“Murus” yang berarti dinding. Secara luar Mural berarti menggambar atau melukis
di atas media dinding, tembok, atau media luas lainnya yang bersifat permanen.
Mural sudah ada sejak jaman dulu. Mural sudah ada sejak 31.500 tahun lalu pada
masa prasejarah. Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan
sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa
prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa
prasejarah belum ada cat).
Pada masa prasejarah, negara yang paling banyak
memiliki lukisan dinding atau mural tidak lain yaitu Prancis. Salah satu mural
atau lukisan dinding yang paling terkenal pada saat itu yaitu mural karya Pablo
Picasso.
Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan
Guernica atau Guernica y Luno. Mural ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa
perang sipil di Spanyol pada tahun 1937.
Tujuan dibuatnya mural ini yaitu untuk memperingati
peristiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil
dimana kebanyakan diantara mereka yaitu masyarakat Spanyol.
Di Indonesia, khususnya kota Jakarta, karya seni
mural kini banyak digemari oleh peseni. Mereka menumpahkan karya mereka pada
dinding-dinding jalan dengan profesional dan indah. Terkadang gambar yang
dituangkan memiliki makna yang dalam.
Karya seni Mural sendiri sempat menghiasi dan
meramaikan suasana jalanan disepanjang jalan beberapa tempat dijakarta saat sedang
maraknya acara asian games berlangsung. Setiap sudut tembok jalan, dihiasi oleh
karya seni Mural yang indah dan penuh dengan makna.
2. The Irony of Ruralism
Sembilan panel kanvas
dan pagar baja, menggunakan medium acrylic dan drawing
pen. Sebuah karya dari Eddy
Susanto
Pelukis asal
Yogyakarta ini mengobservasi jika dalam 10 tahun terakhir, banyak penduduk yang
membeli tanah dan properti di daerah pedesaan hanya demi investasi. Kadang,
rumah tersebut tidak ditempati atau penghuninya membawa budaya perkotaan yang
mengurangi interaksi antar penduduk. Tingkat keramahan penduduk pedesaan yang
selama ini terkenal luas telah jauh berkurang, membuat arti tinggal di daerah
pedesaan menjadi hilang karena tak ada lagi kata gotong royong.
Patung berbahan polyester
resin dengan teknik auto paint. Sebuah karya dari peseni Uji
'Hahan' Handoko. Ini menarik perhatian.
Namanya sudah sering
terdengar di dunia seni kontemporer karena keunikan menyatukan realisme
antara high art dan low art. Meski sering kali
Hahan mengambil referensi jenaka dari kejadian yang terjadi dalam dunia modern
seperti musik dan film, kali ini ia menyampaikan kritiknya pada lingkungan
pasar seni rupa yang berisi institusi termasuk galeri, balai lelang, dan
kurator yang memberi label harga pada pelaku seni.
4. Square Circle Series
Kanvas dengan media
campuran adalah sebuah karya dari peseni Kemal Ezedine
Setelah memutuskan
untuk tinggal dan bekerja di Bali, karyanya kini banyak terpengaruh budaya
Pulau Dewata. Ia juga merupakan salah satu pendiri Neo Pitamaha, sebuah grup
yang berekspresi melalui lukisan dan gambar-gambar dengan infusi budaya Bali.
Untuk Art Jakarta 2018, Kemal mengetengahkan isu larangan menggambar sosok
makhluk hidup dalam seni Islam. Ia mencoba memunculkan jembatan antara
abstraksi dan sejarah.
Artikel Oleh : Sartika Yuni Sembiring 1364190057
Tidak ada komentar:
Posting Komentar