Kamis, 11 Juli 2019
Kamis, 04 Juli 2019
MACAM-MACAM KARYA SENI DI JAKARTA
- MURAL
Mural berasal dari bahasa latin yaitu dari kata
“Murus” yang berarti dinding. Secara luar Mural berarti menggambar atau melukis
di atas media dinding, tembok, atau media luas lainnya yang bersifat permanen.
Mural sudah ada sejak jaman dulu. Mural sudah ada sejak 31.500 tahun lalu pada
masa prasejarah. Pada masa itu terdapat sebuah lukisan yang menggambarkan
sebuah gua di Lascaux yaitu daerah Selatan Prancis. Mural yang dibuat pada masa
prasejarah tersebut menggunakan sari buah sebagai cat air (karena pada masa
prasejarah belum ada cat).
Pada masa prasejarah, negara yang paling banyak
memiliki lukisan dinding atau mural tidak lain yaitu Prancis. Salah satu mural
atau lukisan dinding yang paling terkenal pada saat itu yaitu mural karya Pablo
Picasso.
Pablo Picasso membuat sebuah mural yang dinamakan
Guernica atau Guernica y Luno. Mural ini dibuat pada saat terjadinya peristiwa
perang sipil di Spanyol pada tahun 1937.
Tujuan dibuatnya mural ini yaitu untuk memperingati
peristiwa pengeboman oleh tentara Jerman yang terjadi di sebuah desa kecil
dimana kebanyakan diantara mereka yaitu masyarakat Spanyol.
Di Indonesia, khususnya kota Jakarta, karya seni
mural kini banyak digemari oleh peseni. Mereka menumpahkan karya mereka pada
dinding-dinding jalan dengan profesional dan indah. Terkadang gambar yang
dituangkan memiliki makna yang dalam.
Karya seni Mural sendiri sempat menghiasi dan
meramaikan suasana jalanan disepanjang jalan beberapa tempat dijakarta saat sedang
maraknya acara asian games berlangsung. Setiap sudut tembok jalan, dihiasi oleh
karya seni Mural yang indah dan penuh dengan makna.
2. The Irony of Ruralism
Sembilan panel kanvas
dan pagar baja, menggunakan medium acrylic dan drawing
pen. Sebuah karya dari Eddy
Susanto
Pelukis asal
Yogyakarta ini mengobservasi jika dalam 10 tahun terakhir, banyak penduduk yang
membeli tanah dan properti di daerah pedesaan hanya demi investasi. Kadang,
rumah tersebut tidak ditempati atau penghuninya membawa budaya perkotaan yang
mengurangi interaksi antar penduduk. Tingkat keramahan penduduk pedesaan yang
selama ini terkenal luas telah jauh berkurang, membuat arti tinggal di daerah
pedesaan menjadi hilang karena tak ada lagi kata gotong royong.
Patung berbahan polyester
resin dengan teknik auto paint. Sebuah karya dari peseni Uji
'Hahan' Handoko. Ini menarik perhatian.
Namanya sudah sering
terdengar di dunia seni kontemporer karena keunikan menyatukan realisme
antara high art dan low art. Meski sering kali
Hahan mengambil referensi jenaka dari kejadian yang terjadi dalam dunia modern
seperti musik dan film, kali ini ia menyampaikan kritiknya pada lingkungan
pasar seni rupa yang berisi institusi termasuk galeri, balai lelang, dan
kurator yang memberi label harga pada pelaku seni.
4. Square Circle Series
Kanvas dengan media
campuran adalah sebuah karya dari peseni Kemal Ezedine
Setelah memutuskan
untuk tinggal dan bekerja di Bali, karyanya kini banyak terpengaruh budaya
Pulau Dewata. Ia juga merupakan salah satu pendiri Neo Pitamaha, sebuah grup
yang berekspresi melalui lukisan dan gambar-gambar dengan infusi budaya Bali.
Untuk Art Jakarta 2018, Kemal mengetengahkan isu larangan menggambar sosok
makhluk hidup dalam seni Islam. Ia mencoba memunculkan jembatan antara
abstraksi dan sejarah.
Artikel Oleh : Sartika Yuni Sembiring 1364190057
PIKNIK DI LAPANGAN BANTENG
Memperingati
Hari Ulang Tahun (HUT) ke-492 Jakarta, hadir berbagai acara menarik. Salah
satunya Semasa Piknik dan Pasar Raia Keliling Volume 2 di Lapangan Banteng,
Jakarta Pusat.
Acara kolaborasi
Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Pemprov DKI serta organisasi nirlaba
Sadari dan Semasa ini digelar selama dua hari, mulai 22-23 Juni 2019. Gunawan
Lo selaku Co Founder Semasa mengatakan bahwa pihaknya sebelumnya telah
menggelar acara serupa di Kota Tua dan mendapat sambutan yang baik dari
kalangan milenial.
“Dan kali ini kita diajak langsung oleh Pemprov DKI Jakarta untuk mengadakan event di Lapangan Banteng, sekalian memeriahkan ulang tahun Jakarta. Kita lihat venue-nya kali cocok untuk piknik, jadi tercetuslah Semasa Piknik."
Sekelompok
anak muda terlihat asyik memainkan ukulele dan drum elektrik sambil menyanyikan
lagu-lagu keroncong dan popular di bawah pepohonan rindang. Music performance
tersebut disaksikan anak-anak muda lainnya yang dengan santainya berdiri
mengelilingi dan lesehan sambil makan dan minum di halaman rumput.
Sementara tidak
jauh dari tempat mereka berkumpul terlihat antrian anak muda membeli makanan,
minuman, barang kerajinan dan produk fesyen di booth penjualan yang pedagangnya
juga anak-anak muda.
Dengan tertib
mereka mengantri di depan booth makanan dan minuman serta berkerumun di depan
meja penjual kerajinan dan fesyen yang terlihat penuh sesak.
Artikel oleh : Catur yuliani 1664190267
Event HUT Jakarta ke 492 di Lapangan Banteng
Menyambut
hari jadi Jakarta ke 492, Bapak Edy Junaedi selaku kepala dinas kebudayaan dan
pariwisata membuat suatu bazar kreatif kesenian yang berlangsung di lapangan
banteng selama 2 hari yaitu tanggal 22 – 23 juni 2019. Ini merupakan salah satu
rangkaian kegiatan dalam menyambut HUT Jakata ke 492.
Ada pun banyak berbagai macam
kegiatan dan bazar kreatif yang di selenggarakan di lapangan banteng tersebut.
Karya instalasi turut di pamerkan dari
mulai anting handmade, tas dan topi handmade, baju-baju gerage sale, hiasan
rumah, serta makanan dan minuman yang lagi hits di zaman ini. Tak hanya itu
saja pengunjung pun bisa menikmati suasana saat berlangsung dengan berpiknik ria
bersama teman atau keluarga sambil bersantai menikmati bergama kuliner. Dan
banyak juga yang pengunjung memanfaat moment event ini dengan mengabadikan nya
dengan berfoto-foto.
Event ini sangat ramai di kunjungi
selama 2 hari, itu berarti menandakan banyak orang-orang yang antusias untuk
meramaikan event ini. Banyak berbagai kalangan yang datang ke event ini, dari
mulai yang suka fashion, suka makanan , suka barang-barang kerajinan tangan dan
terutama yang suka diskon. Karna ada gerage sale berupa baju, celana dan sepatu
yang bisa mereka dapatkan dengan harga 15-50 ribu. Event ini di selenggarakan
selama 2 hari dari 22-23 juni pukul 10 pagi sampai 6 sore.
Artikel Oleh : yessica natasya 1664190010
Kesenian Handmade
Kesenian Handmade
Jakarta Creative Night atau Pasar Kreatif Jakarta yang diselenggarakan di Lapangan Banteng juga memperkenalkan berbagai macam kegiatan bazar, salah satunya adalah memperkenalkan kesenian buatan tangan atau handmade.
handmade yg dipamerkan seperti anting, kalung, gelang, cincin, kerudung, tas, topi, baju, hiasan rumah seperti bunga hias, dan aksesoris lainnya.
Tak hanya itu kesenian buatan tangan lainnya meliputi peralatan rumah tangga, contohnya piring dan gelas yang dibuat dengan berbagai bentuk dan motif yang unik.
Kesenian handmade tersebut dijual dengan harga yg relatif terjangkau dan disesuaikan dengan kebutuhan pengunjung. Tak perlu kawatir, meskipun ramah dikantong, tetapi kesenian handmade yg dijual tak perlu diragukan karena memiliki kualitas yang sangat baik.
Kegiatan bazar kesenian handmade ini tak hanya bertujuan sebagai kegiatan perjualan, tetapi juga sebagai kegiatan untuk memperkenalkan kesenian buatan tangan. memperkenalkan kepada masyarakat luas bahwa di Indonesia masih terdapat orang-orang mempunyai kreatifitas dalam hal kesenian. Terutama kesenian buatan tangan atau handmade.
Dengan begitu pengunjung yang datang tak hanya melakukan piknik bersama keluarga, tetapi juga menambah wawasan tentang seperti apa kerajinan tangan yang dapat masyarakat ciptakan dengan kemampuan mereka sendiri. Sehingga kesenian tersebut diharapkan dapat merambah ke pelosok Jakarta hingga pelosok Indonesia.
Artikel Oleh : Dwi Andriani 1664190149
Langganan:
Postingan (Atom)